Sabtu, 07 Juli 2012

HEMATOGI

Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari darah,organ pembentuk darah dan penyakitnya. Asal katanya dari bahasa Yunani haima artinya darah.
Pemeriksaan pada Hematologi meliputi:
  Pemeriksaan LED
A.Pengertian:
Laju endap darah (erithrocyte sedimentation rate, ESR) adalah kecepatan sedimentasi eritrosit dalam darah yang belum membeku, dengan satuan mm/jam. LED merupakan uji yang tidak spesifik. LED dijumpai meningkat selama proses inflamasi akut, infeksi akut dan kronis, kerusakan jaringan (nekrosis), penyakit kolagen, rheumatoid, malignansi, dan kondisi stress fisiologis (misalnya kehamilan).
Metode yang digunakan untuk pemeriksaan LED ada dua, yaitu metode Wintrobe dan Westergreen. Hasil pemeriksaan LED dengan menggunakan kedua metode tersebut sebenarnya tidak seberapa selisihnya jika nilai LED masih dalam batas normal. Tetapi jika nilai LED meningkat, maka hasil pemeriksaan dengan metode Wintrobe kurang menyakinkan. Dengan metode Westergreen bisa didapat nilai yang lebih tinggi, hal itu disebabkan panjang pipet Westergreen yang dua kali panjang pipet Wintrobe.International Commitee for Standardization in Hematology (ICSH) merekomendasikan untuk menggunakan metode Westergreen.
B.Tujuan :
Untuk menetapakan nilai Koagulan dan untuk mengetahui kecepatan laju endap darah
C. Prinsip :
Kecepatan mengendapnya erytrosit dari satu sampel darah yang diperiksa de ngan alat tertentu dinyatakan dalam mm/jam
D. Alat dan Bahan :
  • PZ/Nacl 0,8%
  • Pipet ukur
  • Tabung Reaksi
  • Rak tabung reaksi
  • Penghitung detik
E. Cara kerja :
  1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
  2. Ambil PZ/Nacl 0,8% masukan kedalam tabung reaksi
  3. Tambahkan darah 200mm+EDTA
  4. Kemudian tutup rapat,kocok hingga merata
  5. Setelah tercampur,ambil campuran dengan pipet ukur 200 mm
  6. Diamkan 1 jam,lihat mm endapan darah
F. Nilai Normal :
Laki-laki : 0-15 mm/jam
Perempuan : 0-20mm/jam
Anak-anak : 0-10mm/jam
  Pemeriksaan Hb sahli
A. Tujuan :
Untuk menetapkan kadar Hemoglobin dalam darah
B. Prinsip:
Darah + Hcl 0,1 N menjadi asam hematin yang berwarna kecoklatan.Warna ini diencerkan sampai warnanya sama dengan warna pembanding.
C. Cara:
  1. Masukkan kira-kira 5 tetes (angka 2) HCl 0,1 N ke dalam tabung pengencer hemometer
  2. Hisaplah darah dengan mikro pipet sebanyak 20 ul.
  3. Hapuslah darah yang melekat pada sebelah luar ujung pipet.
  4. Masukan darah kedisi Hcl tadi.
  5. Kcok campuran hingga menjadi asam hematin yang berwarna coklat tua.
  6. Tambahkan aquades setetes demi setetes, tiap kali diaduk dengan batang pengaduk yang tersedia dan samakan warnanya dengan warna pembanding.
D. Nilai Normal :
Laki-laki : 14-18 gr%
Perempuan : 12-16 gr%




  Pemeriksaan Leukosit
A. Pengertian:
Hitung leukosit adalah menghitung jumlah leukosit per milimeterkubik atau mikroliter darah. Leukosit merupakan bagian penting dari sistem pertahanan tubuh, terhadap benda asing, mikroorganisme atau jaringan asing, sehingga hitung julah leukosit merupakan indikator yang baik untuk mengetahui respon tubuh terhadap infeksi.
Jumlah leukosit dipengaruhi oleh umur, penyimpangan dari keadaan basal dan lain-lain.Pada bayi baru lahir jumlah leukosit tinggi, sekitar 10.000-30.000/μl. Jumlah leukosit tertinggi pada bayi umur 12 jam yaitu antara 13.000-38.000 /μl. Setelah itu jumlah leukosit turun secara bertahap dan pada umur 21 tahun jumlah leukosit berkisar antara 4500- 11.000/μl. Pada keadaan basal jumlah leukosit pada orang dewasa berkisar antara 5000 — 10.000/μl. Jumlah leukosit meningkat setelah melakukan aktifitas fisik yang sedang, tetapi jarang lebih dari 11.000/μl. Peningkatan jumlah leukosit di atas normal disebut leukositosis, sedangkan penurunan jumlah leukosit di bawah normal disebut lekopenia.
Terdapat dua metode yang digunakan dalam pemeriksaan hitung leukosit, yaitu cara automatik menggunakan mesin penghitung sel darah (hematology analyzer) dan cara manual dengan menggunakan pipet leukosit, kamar hitung dan mikroskop.
Cara automatik lebih unggul dari cara pertama karena tekniknya lebih mudah, waktu yang diperlukan lebih singkat dan kesalahannya lebih kecil yaitu ± 2%, sedang pada cara manual kesalahannya sampai ± 10%. Keburukan cara automatik adalah harga alat mahal dan sulit untuk memperoleh reagen karena belum banyak laboratorium di Indonesia yang memakai alat ini.
B. Tujuan :
Untuk menghitung jumlah sel-sel leukosit dalam darah.
C. Prinsip :
Darah diencerkan dengan larutan turk maka sel darah selain leukosit akan hancur oleh asam asetat dan jumlah leukosit dalam volume pengenceran tersebut dihitung menggunakan bilik hitung.
D. Alat dan bahan :
  • Darah + EDTA
  • Turk
  • Tabung
  • Mikro pipet
  • Tissue
E. Cara kerja :
  1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
  2. Pipet reagen turk sebanyak 100 ul menggunakan mikro pipet
  3. Letakan dalam sebuah tabung
  4. Hisap darah dengan mikro pipet sebanyak 5 ul
  5. Lap dengan tissue bagian luar pipet
  6. Campur dengan reangen turk dalam tabung
  7. Teteskan campuran pada kamar hitung
  8. Baca di mikroskop dengan pembesaran 10X,untuk mencari lapang pandang 40X
F. Nilai normal :
4000-10.000 mm3 darah
  Pemeriksaan Trombosit
A. Pengertian:
B. Tujuan : Untuk menghitung jumlah trombosit dalam darah
C. Alat dan bahan :
  1. Objeck glass
  2. Batang pengaduk
  3. Cat giemsa
  4. Pipet tetes
  5. Alkohol 96%/MethanolOil Imersi
D. Cara kerja :
  1. Menyiapkan alat dan bahan
  2. Menghomogenkan darah
  3. Teteskan darah pada objeck glass lalu buat hamparan
  4. Melakukan pewarnaan giemsa dengan membauri hamparan dengan Methanol,biarkan kering
  5. Cat dengan giemsa hingga merata,biarkan hingga kering
  6. Setelah kering,bauri dengan air hingga rata,tiriskan
  7. Baca di mikroskop dengan pembesaran 100 X(beri satu tetes oil Imersi)
E. Nilai Normal :150.000-450.000/mm3 darah
2.2.5 Hitung Jenis Leukosit
Tabel . Hitung Jenis Leukosit
Jenis
Nilai normal
Melebihi nilai normal
Kurang dari nilai normal
Basofil
0,4-1%
40-100/µL
inflamasi, leukemia, tahap penyembuhan infeksi atau inflamasi
stress, reaksi hipersensitivitas, kehamilan, hipertiroidisme
Eosinofil
1-3%
100-300/µL
Umumnya pada keadaan atopi/ alergi dan infeksi parasit
stress, luka bakar, syok, hiperfungsi adrenokortikal.
Neutrofil
55-70%
(2500-7000/µL)
Bayi Baru Lahir 61%
Umur 1 tahun 2%
Segmen 50-65% (2500-6500/µL)
Batang 0-5% (0-500/µL)
Inflamasi, kerusakan jaringan, peyakit Hodgkin, leukemia mielositik, hemolytic disease of newborn, kolesistitis akut, apendisitis, pancreatitis akut, pengaruh obat
Infeksi virus, autoimun/idiopatik, pengaruh obat-obatan
Limfosit
20-40%
1700-3500/µL
BBL 34%
1 th 60%
6 th 42%
12 th 38%
infeksi kronis dan virus
kanker, leukemia, gagal ginjal, SLE, pemberian steroid yang berlebihan
Monosit
2-8%
200-600/µL
Anak 4-9%
Infeksi virus, parasit, anemia hemolitik, SLE< RA
Leukemia limfositik, anemia aplastik


2 komentar:

  1. Leukosit atau yang secara awam dikenal dengan sebutan darah putih,merupakan salah satu komponen darah yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap infeksi. Namun meningkatnya leukosit bisa berdampak bahaya pada tubuh, temukan jawaban mengapa leukosit tinggi di tanyadok.com portal informasi layanan kesehatan

    BalasHapus

Pages - Menu